Jumat, 06 Juni 2014

Makalah Perilaku Organisasi "oleh vinni helvionita"

BAB 1
PENDAHULUAN


Perilaku Organisasi adalah bidang ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan pengetahuan tentang bagaimana manusia berperilaku atau bertindak dalam organisasi (Davis dan Newston, 1989). Dan oleh karena itu dapat diketahui perilaku organisasi diartikan sebagai perilaku yang mempelajari bagaimana mengatur perilaku manusia. Yang mana manusia itu sendiri menurut Thomas Gobes, manusia adalah srigala bagi manusia lainnya oleh karena itu harus ada peraturan, sanksi dan hukuman yang ketat.

Tujuan dari pembelajaran perilaku organisasi ini adalah untuk mendeterminasikan (membandingkan) bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Studi perlikau organisasi merupakan ilmu yang interdisipliner. Apa itu interdisipliner ? studi yang mengambil secara bebas sumber-sumber dari ilmu lain atau tidak berasal dari suatu cabang ilmu saja. Dan dari perilaku organisasi kita mengetahui sifat atau tipe-tipe manusia itu sendiri dalam suatu organisasi yang dijalankannya.

Menurut Handoko ( 1998:284) menggambarkan hubungan antara konflik dengan kinerja organisasi yaitu apabila penangganan konflik dilakukan secara optimal akan menghasilkan kinerja yang maksimal. hubungan antara pengendalian konflik dengan kinerja dimana apabila penanganan konflik dilakukan secara optimal akan menghasilkan kinerja yang maksimal. Dan bilamana tingkat penanganan konflik itu terlalu rendah, kinerja organisasi bisa mengalami stagnansi, dan kelangsungan hidup organisasi terancam.

Bagi masyarakat pada era  industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa, ataupun dalam rangka mengembangkan dirinya, dan oleh karena itu perilaku organisasi sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan organisasi yang baik.

1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memberikan pemahaman kepada diri saya sendiri atau pembaca tentang apa pengertian perilaku organisasi serta perilaku manusia secara imdividu dalam organisasi serta hubungan konflik dengan kinerjanya agar dapat berjalan sesuai tujuan suatu organisasi yang dinginkan.

1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku Organisasi serta Organisasi itu Sendiri.
A.  Perilaku Organisasi

Definisi Perilaku Organisasi menurut Para Ahli :



aaaaaaaaaaaaaa



Manusia    
                                                                                                            Organisasi
Keterangan :

Elemen-elemen kunci dalam perilaku organisasi :
       Disini lingkungan akan membentuk budaya, norma, nilai misalnya :

Dalam mempelajari perilaku terdapat beberapa aspek antara lain :
Dan dikatakan perilaku organisasi yang baik apabila :
Perilaku organisasi sesuai dengan aturan organisasi yang berlaku.
Contohnya :
Perilaku mahasiswa, harus sesuai aturan yang telah ditentukan Falkultasnya.

Akibat Perilaku Organisasi yang tidak Berjalan Secara Baik Salahsatunya :
Organisasi tersebut akan sulit untuk merealisasinya.

B. Pengertian Organisasi
Organisasi terbagi dua arti :
Keterangan :

Bentuk-bentuk organisasi :






Karakteristik Organisasi
Selanjutnya organisasi yang juga merupakan lingkungan bagi individu mempunyai karakteristik pula, antara lain :

Formula :
P = F ( I,L )
P = F ( I,L )
   = 3 ( 2,5 )
   = 6 + 15
   = 21
Dibaca : perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.
           
Sub sistem menurut Beer dan Huse :
Yang isinya mengatur tingkah laku manusia dan mengatur cara kerja serta kinerja manajemen, agar tercipta nya kerja efektif dan efisien.
Yang isinya mengenai kepentingan manusia, yang mana manusia ingin dihargai sebagai manusia bukan sebagai benda.




Menurut Beer dan Huse :




Input                                                                           Proses                                      Output

Organisasi dilihat dari beberapa prespektif antara lain :

2.2 Upaya Untuk Mengerti Pribadi Pegawai
 Adapun beberapa upaya untuk mengerti pribadi pegawai antara lain :


Pengertian Kepribadian :
Kepribadian merupakan  pola khas seseorang dalam berpikir,  merasakan dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland, 2002). Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan  bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta  pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi  sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005).  Berdasarkan pengertian  tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku  dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada  diri seseorang, yang  digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan,  sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang  khas bagi individu itu.

Definisi Kepribadian :
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

Kepribadian Menurut Pengertian Sehari-hari :
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.

Kepribadian Menurut Psikologi :
Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.

Manusia menurut Thomas Gobes :
“Manusia adalah srigala bagi manusia lainnya oleh karena itu harus ada peraturan, sanksi dan hukuman yang ketat”.

Manusia menurut plato :

Unsur-unsur perilaku manusia :






Perilaku manusia :
Misalnya : Seorang tukang parkir yang melayani memparkir mobil, seorang tukang pos, seorang perawat dirumah sakit dsb. Mereka sebenarnya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya akan ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda.

Untuk mempelajari perilaku manusia juga dapat dilakukan :

Hakekat Manusia :

Manusia terbagi menjadi :

Tipe Manusia antara lain :

Perilaku manusia yang sulit untuk berubah :
Misalnya : “ Sifat Manusia “
Contoh            kasus
Setiap tahun di Riau selalu berdampak kabut asap dikarenakan ulah atau tindakan manusia itu sendiri dan pihak pemerintah juga kurang menegakkan hukum, oleh karena itu perilaku manusia sulit dirubah menjadi lebih baik.

Keinginan Manusia


B. Manusia Memandang Perilaku Manusia dalam Organisasi
Untuk menguasai penduduk sehingga mengurangi kemungkinan terjadi pemberontakan lebih banyak di takuti daripada dicintai. Pandangan ini sebbagian besar tercermin dalam konsep kepemimpinan yang otokratis atau otoriter.
Contohnya:
Setiap orang dalam bergaul akan dengan orang-orang yang baik.


Perilaku individu dalam organisasi terdiri dari :

Karakteristik Individu
Setiap individu yang akan masuk ketatanan organisasi paling tidak mempunyai karakteristik seperti :
Karakteristik tersebut akan dibawa ketika individu tersebut akan memasuki lingkungan baru yaitu organisasi atau lainnya.
Memahami Karakteristik Individu

Untuk memahami perilaku individu dengan baik, terlebih dahulu kita harus memahami karakteristik yang melekat pada individu, antara lain :
Kebutuhan dasar menurut Gardner Murphy, dan menggambarkan kebutuhan itu atas empat kategori yang terdiri dari :

Kebutuhan dasar menurut Erich Fromm
Erich Fromm mengidentifikasi kebutuhan manusia itu berasal dari kondisi keadaannya, yang meliputi :






Kebutuhan dasar menurut Knowles
Kebutuhan dasar manusia menurut Knowles yang dapat dijadikan konsep dasar untuk pengembangan program pembelajaran pendidikan non formal, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Teori Kebutuhan
Teori hirarki kebutuhan (hierarchy of needs) atau teori Abraham Maslow atau teori motivasi. Abraham Maslow, disini agar manusia yang dinginkan dapat berperilaku sesuai motivasi yang diberikannya.





Maslow dalam membangun teorinya bersifat deduktif dengan 3 asumsi pokok yaitu :
Contohnya  :
Contohnya :

A Theory Of Human Motivation (Abraham Maslow)
Kebutuhan akan makan, minum, seks, dan lain sebagainya.
Misalnya :
Dalam perkuliahan mahasiswa ingin diterima dan dihormati oleh dosennya sebagai mahasiswa yang berprestasi dan layak dicontoh.
Disini esteem needs dalam bahasa melayu artinya marwah.
Disini kalau dilihat berdasarkan pramidanya actualization atau aktualisasi paling diatas, karena aktualisasi atau prestasi yang dihargai, karena sesuai fakta.

Teori untuk Berprestasi (Achievement Motive)

Teori sifat atau perangai :
Contohnya :
Dalam proses pembuatan KTP yang menggunakan sidik jari, kornea mata (secara unik).
Biologis yakni dilihat dari faktor genetisnya selanjutnya dari sifat kejiwaan, seperti ketenangan, kehangatan dan sebagainya. Sifat kejiwaan menjelma menjelma dalam cara bertindak.

Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli antara lain :

Faktor Penyebab Konflik :

Jenis-Jenis Konflik :
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :

Akibat Konflik :
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut :

Penyebab Konflik :
Contoh nya :
Menteri Perindustrian dan Perdagangan disini dalam kenaikkan harga cabe orang tersebut sebagian besar yang terjadi saling melempar tugas masing-masing.







Contoh Konflik :

Pengertian Negoisasi :
Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan.
Dalam buku Teach Yourself Negotiating, karangan Phil Baguley, dijelaskan tentang definisi negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang. Sedangkan negosiasi memiliki sejumlah karakteristik utama, yaitu:



Langkah-Langkah bernegosiasi :
Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita harus mampu menciptakan atmosfir atau suasana yang tepat sebelum proses negosiasi dimulai. Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita melakukan negosiasi. Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali negosiasi yaitu: pleasant (menyenangkan), assertive (tegas, tidak plin-plan), dan firm (teguh dalam pendirian). Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua pihak. Berikut ada beberapa tahapan dalam mengawali sebuah negosiasi:



Menurut Handoko ( 1998:284) menggambarkan hubungan antara konflik dengan kinerja organisasi yaitu apabila penangganan konflik dilakukan secara optimal akan menghasilkan kinerja yang maksimal.
Dan adapun hubungan antara pengendalian konflik dengan kinerja dimana apabila penanganan konflik dilakukan secara optimalakan menghasilkan kinerja yang maksimal. Dan bilamana tingkat penanganan konflik itu terlalu rendah, kinerja organisasi bisa mengalami stagnansi, dan kelangsungan hidup organisasi terancam.

 Pengertian Motivasi :
Dalam buku Perilaku Organisasi oleh Stephen P. Robbins dijelaskan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang berperan pada intensitas, arah, dan lamanya upaya individu ke arah
pencapaian sasaran. Dalam lingkup organisasi, motivasi diharapakan menghasilkan kinerja yang baik serta memiliki intensitas yang tinggi dan kemudian disalurkan ke arah yang menguntungkan organisasi serta memiliki intensitas yang tinggi dan kemudian disalurkan ke arah yang menguntungkan organisasi















BAB III
PENUTUP

Perilaku organisasi, bidang studi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tindakan manusia yang tergabung dalam suatu organisasi atau kelompok kerjasama. Agar organisasi itu efektif harus ada sub-sub sistem, seperti (Robin) :
Produk, Pendukung, Pemeliharaan, Penyesuaian, Kepemimpinan.
Jadi dapat diartikan menurut  Robin tersebut perilaku organisasi dapat diartikan sebagai perilaku yang mempelajari bagaimana mengatur perilaku manusia agar berjalan secara baik sesuai sifat individu manusia itu sendiri.
Selain itu perilaku organisasi akan berjalan secara baik apabila didalam suatu organisasi tertentu dapat membedakan sisi positif dan negative dalam terjadinya suatu konflik. Seperti yang diketahui konflik juga berperan peting dalam berjalannya suatu hubungan kinerja suatu organisasi. Yang mana menurut Handoko ( 1998:284) menggambarkan hubungan antara konflik dengan kinerja organisasi yaitu apabila penangganan konflik dilakukan secara optimal akan menghasilkan kinerja yang maksimal.
Hubungan antara pengendalian konflik dengan kinerja dimana apabila penanganan konflik dilakukan secara optimal akan menghasilkan kinerja yang maksimal. Dan bilamana tingkat penanganan konflik itu terlalu rendah, kinerja organisasi bisa mengalami stagnansi, dan kelangsungan hidup organisasi terancam.
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan. Dalam banyak hal, negosiasi justru tidak terselesaikan di meja perundingan atau meja rapat formal, tetapi justru dalam suasana yang lebih informal dan relaks, di mana kedua pihak berbicara dengan hati dan memanfaatkan sisi kemanusiaan pihak lainnya. Karena pada dasarnya selain hal-hal formal yang ada dalam proses negosiasi, setiap manusia memiliki keinginan, hasrat, perasaan, nilai-nilai dan keyakinan yang menjadi dasar bagi setiap langkah pengambilan keputusan yang dilakukannya

Berdasarkan uraian diatas kiranya kita dapat menyadari bahwa penting nya perilaku organisasi yang baik serta dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dan oleh karena itu kita harus dapat memahami atau mempelajari tentang perilaku organisasi, yang mana didalamnya terdapat sifat individu manusia atau tipe-tipenya yang harus ada dalam diri manusia tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.
Seperti yang diketahui pentingnya perilaku organisasi dikaitkan dengan kenyataan yang  berhubungan dengan kinerja didalam suatu organisasi, bahwa suatu orgaisasi menjadi tak bermakna kecuali dengan adanya perilaku-perilaku individu manusia yang mempunyai nilai, moral, serta perilaku baik dalam menjalankan suatu organisasi tersebut.
















DAFTAR PUSTAKA



1 komentar:

  1. makalah nya cukup membantu dalam tugas perkuliahan :)
    berikan komentar anda tentang makalah ini.

    BalasHapus